Kalau bicara soal susu, kebanyakan orang langsung terbayang minuman sehat yang penuh gizi. Tapi tahukah kamu, susu segar yang baru diperah sebenarnya tidak langsung aman untuk diminum? Ada kemungkinan masih mengandung bakteri berbahaya. Di sinilah proses pasteurisasi punya peran penting.
Nah, sebelum kita bahas lebih jauh, yuk kenali dulu apa itu susu pasteurisasi, bagaimana cara kerjanya, dan kenapa jadi pilihan utama di industri pangan modern.
Apa Itu Susu Pasteurisasi?
Susu pasteurisasi adalah susu segar yang sudah melalui proses pemanasan pada suhu tertentu dalam waktu singkat. Tujuannya simpel yaitu membunuh bakteri jahat, tapi tetap menjaga kandungan gizi dan rasa alami susu.
Metode ini ditemukan oleh Louis Pasteur di abad ke-19 dan sampai sekarang masih digunakan di seluruh dunia. Berkat pasteurisasi, susu bisa dikonsumsi lebih aman, tanpa harus khawatir soal bakteri penyebab penyakit.
Bagaimana Proses Pasteurisasi Bekerja?
Secara umum, ada tiga metode pasteurisasi yang paling sering dipakai yaitu sebagai berikut:
Low Temperature Long Time (LTLT)
Susu dipanaskan di suhu sekitar 63°C selama 30 menit. Metode ini biasanya dipakai untuk skala kecil atau tradisional karena prosesnya lebih lama, tapi tetap efektif membunuh bakteri.
High Temperature Short Time (HTST)
Susu dipanaskan di suhu 72°C selama 15 detik, lalu langsung didinginkan kembali. Cara ini paling umum dipakai untuk susu kemasan sehari-hari karena lebih efisien, aman, dan menjaga rasa susu tetap segar.
Ultra High Temperature (UHT)
Susu dipanaskan hingga 135°C dalam waktu 2–5 detik. Hasilnya bisa bertahan lebih lama bahkan di suhu ruang tanpa bahan pengawet tambahan, sehingga cocok untuk distribusi jarak jauh.
Dengan proses-proses ini, bakteri patogen seperti Salmonella atau E. coli bisa dihilangkan, sementara kandungan gizi penting dalam susu tetap terjaga.
Kenapa Susu Pasteurisasi Lebih Baik?
Ada beberapa alasan kenapa susu pasteurisasi lebih direkomendasikan:
- Lebih aman: risiko keracunan makanan jadi jauh lebih kecil.
- Gizi tetap terjaga: protein, kalsium, dan vitamin masih ada dalam jumlah yang baik.
- Praktis: masa simpan lebih lama dibanding susu segar.
- Rasa tetap enak: proses pasteurisasi tidak mengubah rasa alami susu.
Jadi, meski ada yang bilang susu segar lebih “natural”, kenyataannya pasteurisasi justru memberikan keseimbangan antara keamanan, kualitas, dan rasa.
Alternatif Susu Pasteurisasi untuk Industri
Nah, kalau untuk konsumsi sehari-hari, susu pasteurisasi memang pilihan aman. Tapi dalam skala industri, ada tantangan tersendiri: masa simpan yang terbatas, kebutuhan cold storage, dan biaya distribusi.
Makanya, banyak produsen makanan dan minuman beralih ke susu bubuk fat-filled. Bentuk bubuk ini lebih stabil, mudah disimpan, dan konsisten hasilnya. Dari bakery, pastry, minuman, sampai dessert, semuanya bisa lebih praktis dengan susu bubuk.
Baca juga: 9 Rekomendasi Susu Lemak Nabati yang Bergizi dan Lezat
Hasilkan Produk Berkualitas dengan Wellington Pro, Lautan Dairy, dan Lautan Premix
Sekarang kamu sudah paham apa itu susu pasteurisasi dan kenapa penting. Tapi kalau bicara soal kebutuhan industri, tentu butuh bahan yang lebih praktis dan serbaguna.
Di sinilah Lautan Natural Krimerindo hadir dengan rangkaian produk unggulan:
Wellington Pro
Susu bubuk fat-filled dengan rasa milky lebih kuat dan tekstur lembut. Hasil baking jadi lebih moist, cocok banget untuk roti, pastry, dan kue.
Lautan Dairy
Susu bubuk fat-filled berbasis nabati yang serbaguna. Dari bakery, confectionery, sampai minuman, hasilnya tetap creamy dan konsisten.
Lautan Premix
Solusi instan yang praktis, dengan formulasi khusus untuk minuman maupun makanan siap saji.
Dengan produk-produk ini, pelaku usaha F&B bisa lebih mudah menghasilkan sajian yang lezat, creamy, dan stabil kualitasnya. Kalau kamu tertarik mengenal lebih jauh produk-produk tersebut, langsung saja kunjungi Lautan Natural Krimerindo dan temukan solusi terbaik untuk bisnis kulinermu.
