Home / Articles / Peran MCT dalam Memperbaiki dan Mempertahankan Fungsi Kognitif 

Peran MCT dalam Memperbaiki dan Mempertahankan Fungsi Kognitif 

Juli 10, 2022

Kita memerlukan fungsi otak yang optimal untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Mulai dari aktivitas sederhana seperti berbicara, hingga aktivitas kompleks seperti melukis, semua memerlukan kinerja dari sel-sel saraf yang saling berkomunikasi satu sama lain di dalam otak. Proses belajar, mengingat, menghafal, berpikir, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah secara kolektif dikategorikan sebagai ke dalam fungsi kognitif. Secara alamiah, fungsi kognitif berkembang pesat dalam 1000 hari pertama kehidupan kita, berlanjut hingga usia dewasa, bertahan melewati masa reproduksi, dan akhirnya mulai menurun saat kita menginjak usia lanjut, yaitu diatas usia 60 tahun.  

BACA JUGA Bupati Mojokerto Kunjungi PT LNK, Ajak Kolaborasi Bangun Daerah

Fenomena penurunan fungsi kognitif ini merupakan bagian dari proses penuaan alamiah dan mengakibatkan pikun, susah berkonsentrasi, kehilangan fokus pemikiran saat berbicara, kesulitan dalam mengambil keputusan dengan cepat, dan lain sebagainya. Mereka yang mengalami kemunduran fungsi kognitif ringan berisiko untuk mengalami kondisi demensia, yaitu suatu penurunan fungsi kognitif parah yang dapat sangat menganggu kualitas hidup penderitanya.  

Gejala-gejala akibat proses penuaan di atas sebenarnya tidak hanya dirasakan oleh mereka yang sudah berusia lanjut, tapi sudah mulai muncul meskipun jarang dan dengan tingkat ringan di usia yang lebih muda. Selain penuaan, beberapa hal yang teridentifikasi dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif diantaranya adalah stres psikis berlebihan, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan kurang aktivitas fisik. Selain itu, pola makan atau diet juga diketahui sebagai salah satu faktor penting dalam mempengaruhi performa kognitif. 

Konsumsi lemak trans dan gula berlebihan disertai dengan kekurangan asupan vitamin B-12, vitamin E, asam folat, dan omega-3 dapat mempercepat penurunan fungsi kognitif. Penurunan fungsi kognitif dapat dicegah, diperlambat, atau bahkan diperbaiki melalui pendekatan diet yang sesuai. Beberapa metode diet yang dapat diterapkan adalah Diet Mediterania, Diet Restriksi Kalori, atau Diet DASH. Disamping metode diet, suplementasi bahan aktif tertentu terbukti dapat memperbaiki fungsi kognitif, contohnya lemak rantai sedang atau medium-chain triglycerides (MCT) yang terdapat pada minyak MCT. 

BACA JUGA Eropa Timur Beli Bahan Baku Makanan Sehat dari Indonesia

Minyak MCT biasanya didapat dari minyak kelapa atau minyak inti sawit melalui proses yang disebut fraksinasi (proses pemisahan MCT dari minyak asli dan memekatkannya). MCT  mengandung komponen asam lemak dengan panjang rantai karbon antara 8-12 unit. Komponen tersebut lebih kecil daripada jenis lemak pada minyak goreng yang biasa kita konsumsi dan lemak hewan yang berjenis lemak rantai panjang dengan panjang karbin 14 unit atau lebih. Itu artinya, MCT lebih mudah dicerna dan dimetabolisme tubuh untuk segera digunakan sebagai energi bagi sistem saraf.  

Studi yang dilakukan oleh Ashton, dkk pada tahun 2020 di Inggris terhadap 30 orang dewasa muda selama 1 bulan menyebutkan bahwa konsumsi MCT 12 gram per hari dapat memperbaiki fungsi kognitif mereka. MCT dapat dengan mudah dipecah menjadi keton di dalam liver. Keton adalah sumber energi alternatif bagi sel-sel saraf yang jauh lebih sedikit menghasilkan radikal bebas dibandingkan dengan karbohidrat atau glukosa, sehingga dapat menurunkan risiko kerusakan pada organ sel saraf akibat stres oksidatif.  

BACA JUGA Rintek 2021: Kementrian Perindustrian Apresiasi Inovasi Buatan PT Lautan Natural Krimerindo

Selain berfungsi menyuplai sel saraf dengan keton, MCT sendiri dapat dipecah menjadi asam lemak rantai sedang atau medium-chain fatty acid (MCFA). MCFA dengan panjang rantai karbon C8, disebut asam kaprilat, dan C10, disebut dengan asam kaprat, adalah jenis MCFA dengan aktivitas paling baik dalam hal meningkatkan fungsi kognitif. Asam lemak tersebut dapat memperbaiki metabolisme energi dalam sel saraf dengan cara meningkatkan jumlah mitokondria, yaitu organ seluler yang bertugas mengolah energi. Semakin banyak jumlah mitokondria, semakin baik kemampuan sel untuk menghasilkan energi yang diperlukan untuk melakukan fungsinya.

Artikel Terbaru

November Roundup: Berinovasi Hari Ini untuk Masa Depan yang Lebih Baik

November jadi bulan yang luar biasa buat kami di PT Lautan Natural Krimerindo (LNK). Menjelang akhir tahun 2024, kami merayakan banyak pencapaian keren yang jadi bukti komitmen kami untuk terus berinovasi dan menghadirkan produk terbaik. Mulai dari peluncuran produk...

Oktober yang Penuh Prestasi: Tempat Kerja Hebat dengan Karyawan Hebat

Oktober menjadi bulan yang penuh kebanggaan bagi LNK yang meraih tiga penghargaan Stellar Workplace Awards – pengakuan atas upaya kami menjaga kesejahteraan dan motivasi karyawan. Penghargaan ini bukan hanya sekadar pencapaian Perusahaan. Ada andil para karyawan yang...

September Roundup: Keberlanjutan, Keselamatan, dan Kesejahteraan

September jadi salah satu bulan dengan banyak kejadian penting bagi PT Lautan Natural Krimerindo (LNK). Di bulan ini, kami mengadakan berbagai kegiatan yang fokus pada keberlanjutan dan kesehatan, baik di dalam perusahaan maupun di komunitas sekitar. Beberapa momen...

Roundup Agustus: Merayakan Kemerdekaan

Agustus jadi bulan yang meriah di PT Lautan Natural Krimerindo! Untuk merayakan bulan kemerdekaan, kami mengadakan berbagai kegiatan dan acara seru. Mulai dari kompetisi yang meningkatkan semangat bersaing hingga upacara pengibaran bendera, bulan ini diipenuhi...

You May Also Like…